My AM Skincare Routine (oily and acne-prone skin)

Kapan hari gue ceritanya lagi mood banget bikin video, terus gue nanya ke beberapa teman-teman di Instagram, kira-kira enaknya gue bikin video apa. Teruss banyak yang request soal skincare. Mungkin sekarang orang-orang makin aware soal perawatan kulit yaa jadii gue catet lah idenya. Tapi, tapi, tapi, gue sejujurnya nggak pede ngomongin skincare karena gue sendiri belum tahu banyak, dan bisa jadi info yang gue dapet belum tepat. Jadi setelah baca artikel ini, kalian bisa cari-cari lagi, yaa, biar infonya nggak setengah-setengah. Kalau yang gue sebutkan di bawah ada yang salah pun silakan banget dikoreksi, karena di sini kita sama-sama belajar 😊. Nah, sebagai pemanasan ((PEMANASAN)) gue bikin video pertama soal rutinitas skincare gue di pagi hari.


Seperti yang teman-teman mungkin sudah ketahui bahwa gue memiliki tipe kulit berminyak dan rentan berjerawat. Acne-prone di kulit gue ini merupakan faktor keturunan, keluarga dari nyokap tuh banyak yang punya sejarah kulitnya jerawatan. Makanya, jerawat nggak bisa dihindari dari hidup gue hahaha. Nah, secara turun-temurun keluarga nyokap mengatasi kulit jerawatnya dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti bedak beras, jamu, masker DIY, dan lain-lain. Gue pernah melakukan hal yang sudah dilakukan keluarga gue secara turun-temurun itu. Hanya saja gue terlalu malas untuk bikin-bikin masker DIY, minum jamu yang super pahit, ataupun pakai bedak beras yang kadang malah bikin kering. Apalagi efeknya nggak terlalu ngaruh. Yaudah deh gue mulai pakai skincare.

Pakai skincare juga nggak segampang itu. I mean, harus banyak cari tahu dan banyak research. Terutama mengenal baik kulit kita tuh gimana, masalahnya apa, nggak cocok sama kandungan apa, dan kandungan apa yang tepat untuk kondisi kulit kita. It has been a looong journey for me to find the right products and knowing my skin really well. Sampai sekarang aja sebenarnya masih eksplor banget kira-kira kandungan apa aja yang nggak cocok sama kulit gue. Karena kita nggak bisa terpaku sama klaim produk aja, melainkan harus tahu ingredients yang tertera di skincare yang akan kita gunakan. Gue udah lelah banget coba-coba produk dan berakhir nggak cocok karena malas membaca ingredients. Gue paham kok pasti awalnya susah banget baca ingredients (ya siapa yang nyaman baca istilah-istilah kimia yang antara huruf vokal dan konsonan nggak beraturan gitu??), tapi percayalah, semakin banyak baca, mata bakal semakin terbiasa untuk mengenal berbagai macam ingredients.

Tadinya gue mau cuap-cuap aja di video, tapi karena belum bikin skrip, dan gue nggak mau asal ngomong (apalagi skincare yang notabene menyerap ke kulit, kalo makeup kan masih bisa dihapus?), makanya mendingan gue tulis aja di blog, yaa. Biar lebih terstruktur dan nggak ngalor ngidul xD.

Gue sudah mencoba berbagai macam skincare routine, dari yang simpel banget, sampai 10 Step Korean Skincare Routine. Karena lama-lama gue nggak mampu membeli produk banyak-banyak secara rutin (yak sobat miss queen mana suaranyahhhh) makanya gue bikin lebih sederhana. Lagian, kalo kata mbak Affi Assegaf dari Female Daily, mendingan pakai skincare simpel tapi efektif, dari pada pakai skincare banyak-banyak tapi nggak rajin pakainya. Gara-gara kalimat itu, gue jadi lebih semangat pakai yang simpel-simpel aja hahaha.

Yok dah mari langsung ke morning skincare routine gue :D


1. COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser


Semenjak mempelajari soal skin barrier (please google it), gue jadi lebih waspada kalau pakai produk yang memilki kandungan yang terlalu keras buat kulit. Salah satunya pada face cleanser. Gue lagi menghindari banget kandungan SLS (Sodium Lauryl Sulfate) di produk cleanser walaupun dulu-dulu sih gue aman-aman aja ama kandungan itu. Karena SLS bisa mengiritasi jadi dikhawatirkan bisa mengikis skin barrier kita. SLS nggak berbahaya ya geng, hanya bisa mengiritasi di beberapa kulit yang sensitif. Nah, banyak skincare guru yang merekomendasikan COSRX Low pH Good Morning Gel Cleanser karena ringan dan lembut banget buat kulit.

Teksturnya gel bening tapi nggak terlalu kental, dan busanya dikit banget ketika dibasahi air. Hemat juga, isinya banyak dan pake dikit juga cukup. Ada slightly aroma Tea Tree yang sesungguhnya nyegerin haha. Buat gue sih baunya nggak kenceng ya kalau dibanding The Body Shop Tea Tree Facial Wash. Pernah baca review orang tentang produk ini (yang kayaknya kulitnya normal cenderung kering) katanya face wash ini bikin kering di dia, rasanya kulit kayak ketarik gitu. Gue sendiri sih emang berasa agak kering kalau pakai ini, tapii itu terjadi kalau gue nggak langsung pakai skincare selanjutnya hehehe. Tapi pernah baca juga katanya kalau pakainya nggak banyak-banyak, produk ini nggak bakal bikin kering.

Cleanser ini memiliki pH netral yang nggak bakal merusak pH kulit kita. Oke gengs sejujurnya gue belum tahu banyak soal pH kulit, gue hanya bisa ngasih tau sebatas itu wkwkwk. Selain itu dia juga mengandung Betaine Salicylate, yang mana kandungan ini merupakan salah satu jenis Beta Hydroxy Acid (BHA). Kandungan ini udah terkenal banget dapat membantu mengurangi jerawat di kulit. Selain itu dia juga bisa mengangkat sel kulit mati secara lembut, dan mengurangi kandungan minyak yang ada di wajah. Tapi tenang, kandungannya di akhir-akhir, yang berarti nggak terlalu banyak. Jadi masih aman dipakai setiap hari. Kemudian dia ada kandungan Tea Tree, kandungan ini juga biasanya ada di skincare untuk nyembuhin jerawat. Karena dia termasuk kandungan antibakteri yang bagus untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit seperti jamur, infeksi, jerawat, dan masih banyak lagi. Akan tetapi nggak semua orang bisa pakai Tea Tree, karena kandungan ini bisa mengiritasi buat yang kulitnya sensitif.


BTW! COSRX udah ada di Indonesia!! Gue seneng banget parah makanya langsung beli cleanser ini di Sociolla. Kalian bisa loh pakai voucher code SBNLAOB9 buat beli produk-produknya COSRX biar dapet diskon IDR 50.000, minimal belanja IDR 250.000 ya :D




2. Hatomugi Skin Conditioner


Sesungguhnya gue sempat berhenti memakai ini, tapi semenjak kehabisan toner dan gue sedang kismin akhirnya gue pakai ini lagi. Super ringan, non fragrance, hydrating, dan multifungsi. Kalau lagi rajin gue suka jadiin ini buat sheet mask biar kulit makin terhidrasi. Setelah pakai ini kulit jadi adem banget dan lembap. Gue udah bikin review-nya, mampir aja yak biar lebih lengkap hehe. Bisa klik link-nya di sini.

Tapi karena dia masih mengandung alkohol, kalau produknya habis gue nggak bakal beli lagi. Nanti bakal gue ganti pakai hydrating toner lain. Ada suggest produk hydrating toner yang oke?? Share di kolom komentar, ya! :D

3. The Ordinary Salicylic Acid 2% Solution


Pada bagian serum, sesungguhnya gue ganti-ganti sesuai kebutuhan. Kalau malamnya gue habis chemical peeling, gue bakal pakai Hyaluronic Acid biar kulit gue terhidrasi. Kalau sedang nggak jerawatan, gue pakai Niacinamide, karena dia bisa mengurangi sebum di wajah tanpa bikin kulit kering sekaligus dapat membantu mengurangi bekas jerawat. Tapi saat ini lagi sering pakai Salicylic Acid pagi-pagi karena jerawat juga suka tiba-tiba meradang akibat gaya hidup gue yang belum dibersihin juga :(

The Ordinary Salicylic Acid 2% Solution ini tuh bagus banget geng buat yang kulitnya berminyak dan rentan berjerawat. Karena Salicylic Acid bisa membantu mengurangi sebum di wajah, sehingga pori-pori bisa terhindar dari penyumbatan yang dapat menyebabkan tumbuhnya jerawat. Kalau kulit kalian dehidrasi, mungkin jangan sering-sering pakai ini, yaa. Pakai seperlunya aja, atau bisa juga dipakai sebagai spot treatment dengan ditotolin ke bagian yang berjerawat aja. Kalau gue sendiri pakai ini sebagai serum, jadi pakainya ke seluruh wajah. Karena kulit gue berminyak banget, terutama di area tengah wajah. Jadi produk ini bisa sekalian ngurangin minyak di wajah gue. Selain itu juga sekalian buat ngilangin komedo yang ada di area T wajah gue.

Cairannya putih bening dan kalau diusap ke wajah jadi agak berbusa gitu (gue juga nggak tau kenapa heheehe). Tapi dia cepat sekali menyerap ke wajah, dan kulit gue langsung keliatan glowing hahah. Ya rata-rata serumnya The Ordinary emang gitu sih. Aromanya kayak obat tapi nggak kenceng banget, sama sekali nggak ganggu indra penciuman. Efek nyembuhin jerawat sih tentunya nggak instan. Bisa seminggu sampai dua minggu lebih baru benar-benar bersih. Perlahan tapi pasti lah.


4. The Ordinary 100% Plant-Derived Squalane


Awalnya gue pikir kulit berminyak nggak butuh face oil. Ternyata face oil merupakan produk untuk segala umat, asal harus memilih jenis face oil yang tepat. Gue memilih Squalane karena direkomendasikan untuk kulit yang berminyak dan acne-prone. Soalnya face oil ini non-comedogenic, jadi nggak bakal menyumbat pori-pori. Squalane sebenarnya merupakan kandungan yang ada di tubuh kita, akan tetapi semakin kita bertambah usia, kadar Squalane di tubuh kita makin berkurang. Makanya produk ini bisa menyeimbangkan kembali kandungan Squalane tersebut. Manfaatnya banyak banget, beberapa di antaranya dapat melembapkan kulit (of course, right?), menghidrasi kulit, anti bakteri, menyeimbangkan kadar minyak di kulit, dan masih banyak lagi.

Face oil ini tuh ringaann banget, teksturnya seperti air. Tapi bila dibaurin ke tangan terasa minyaknya tapi nggak berlebihan. Nggak berasa greasy pas dipakai di wajah. Awal-awal sih rasanya aneh ya karena muka tuh rasanya tebel banget hahah. Maklum belum terbiasa hehehe. Tapi lama-lama ya kayak pakai pelembap aja kok. Karena dia cepat menyerap ke kulit jadi nggak terasa berat. Awalnya takut banget pakai face oil pagi-pagi, tapi ternyata malah enak banget. Kulit terasa lembap dan makeup jadi nempel banget :D. Kalau dipakai malam, paginya kulit keliatan glowing banget padahal nggak berminyak sama sekali. Terharu akutu :'''). Pakainya dikit aja, gue sendiri hanya pakai 3 tetes lalu dibaurkan ke seluruh tangan, kemudian ditap-tap ke seluruh wajah. Kalau kebanyakan malah ngeri bikin kulit jadi over oily dan pori-pori tersumbat kemudian berakhir dengan kulit jerawatan :').


5. Lalawin Matte UV Shield SPF 50 PA+++


Produk ini udah gue review secara panjang lebar di postingan tersendiri. Bisa cek di sini, yaa. Intinya mah, ini sunscreen terbaik yang pernah gue coba. Karena cocok banget di kulit berminyak gue, bisa bikin kulit kelihatan less oily tanpa bikin kering. Perpaduan produk ini dengan si Squalane tuh cakep banget, karena jadi seimbang gituloh kulitnya. Nggak terlalu berminyak dan nggak kering juga. Walau bikin white-cast dikit tapi nggak berlebihan. Dan lama-lama white cast-nya juga ilang kok. Oh iya, gue pakainya ampe ke kelopak mata karena sesungguhnya yang perlu dilindungi dari sinar matahari ya seluruh kulit! Termasuk juga area mata. Karena kalau ampe dilewatin, area mata bisa muncul keriput halus. Jadii jangan lupa pakai sunscreen ke area mata juga yaa :)


Yok mari nongton prakteknya wkwkwkwk :)))


Kalau ditanya kenapa produknya banyakan buat hydrating dan lembapin padahal kulitnya berminyak, jawabannya karena semua jenis kulit membutuhkan keduanya. Nggak kulit kering doang yang butuh dikasih hidrasi dan kelembapan, begitu juga kulit berminyak. Justru buat kulit berminyak, kalau hidrasi dan kelembapannya terpenuhi (alias seimbang yah), kadar minyak di wajah juga nggak bakalan berlebihan. Apalagi gue menggunakan active ingredients di skincare regime gue, jadi harus banget lah pakai produk yang hydrating :)

Yaudah segitu aja skincare routine gue di pagi hari. Sekarang sih kondisi kulit gue udah mendingan banget, walau jerawat hormonal masih suka tumbuh sesuka hati :'') Bekas jerawat juga belum gue urusin huhu. Kalau udah menemukan skincare regime yang lebih asoy bakal gue update lagi, yaa.

Moga postingan kali ini bermanfaat ya genk! Kalau ada yang mau ditanya-tanya, atau kalau yang salah, silakan tulis di kolom komentar yaa. Boleh juga lho sharing produk skincare favorit kalian :)

Thanks for reading (and watching)! :)

6 comments

  1. Kenapa produk TO banyak yg berbusa, ya karena formulasinya emang not one of the best aja. I assumed the polysorbate dan keseluruhan ingredient-nya kurang matching. Tapi ga bikin produknya jd jelek cuma agak kurang menyenangkan aja saat aplikasinya. Pepatah ada harga ada rupa, ngaruh sih pada produk ini 🤔😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepengalaman w yg berbusa br SA ama Niacinamide sih wkwk. Gimanapun w cinta bet ama TO, karena terjangkau dan isinya kagak murahan wgwg. Makasih yaaa buat tambahannya💖

      Delete
  2. hhhm, salycilic acid dipakai pagi2 gak bikin cekit2 kah? aku pakai exfo toner tiap pagi aja jadi langsung gosong.. huhuhuhu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku sih enggak yah. Soalnya ini bukan exfo toner, lbh ke serum. Petunjuk pemakaiannya malah pakenya bs pagi dan malem. Kalo exfo toner mungkin emg hrs malem2 pakenya hehe.

      Delete
  3. Type kulit kita sepertinya mirip cuma produk the ordinary yg cocok beda. Belum berani pake SA nya takut perih. Sayangnya squalane tidak cocok diaku,bikin komedo. Setau aku squalane mereka bukan 'oil' walaupun teksturnya mirip. Agak love-hate relationship istilahnya sama brand ini. Mengarah ke love sih karena jarang serum yg punya banyak varian free-free nya dengan harga terjangkau kalo dibandingkan serum setipe dari brand lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah emang sering gitu kok, sama tipe kulit belum tentu bisa cocok dengan produk yang sama hehe. Aku pake SA nggak pernah perih sih, biasanya yang bikin perih kalo pake AHA. Mungkin karena BHA dia lebih ke dalem kulit, sedangkan AHA hanya di permukaan luar kulit. Hmm setauku squalane itu memang oil, bahkan itu kandungan oil yang naturally ada di wajah kita heheh. Waah sayang banget yaa kalo bikin komedo di km, pdhl katanya squalane itu direkomendasikan bgt utk kulit acne prone soalnya non-comedogenic. Mungkin km pakenya kebanyakan?? Soalnya temenku ada yg malah breakout soalnya pakenya kebanyakan :(

      Delete

Instagram

magellanictivity. Theme by STS.